Segala ketentuan-Nya pastilah dengan hikmah. Tidak ada satupun kejadian di Dunia ini yang terjadi tanpa hikmah di balik kejadian tersebut.
Berbaik sangka kepada Allah. Untuk itulah kita dianjurkan agar selalu berbaik sangka kepada Allah. Sebabnya adalah setiap ketentuan yang Allah gariskan dalam kehidupan kita adalah untuk kebaikan kita. Tidaklah ALlah akan berbuat zalim kepada hamba-Nya melainkan hambanya sendiri telah berbuat aniaya.
COntohnya seperti ini. Ada seorang pedagang yang mengeluh karena perniagaannya sepi pada hari itu. Dia mempunyai beberapa tempat usaha. Sedangkan salah satu karyawannya sedang libur, sehingga hari itu dia harus bolak-balik dari satu tempat usahanya ke tempat yang lainnya.
Tergantung orang tersebut, apakah dia akan berbaik sangka kepada ALlah karena dagannya sepi ataukah dia berburuk sangka kepada-Nya. Jika dia mau berbaik sangka pastilah dia menemukan hikmah kenapa pada hari itu dagannya sepi. Mungkin Allah ingin memberikan keringanan kepada dia, Sehingga pada hari itu dia tidak terlalu lelah untuk mengelola usaha dikarenakan salah satu karyawannya sedang pulang.
Jika dia berburuk sangka maka dia akan terjatuh kepada tidak bersyukur kepada ALlah, dia tidak akan mendapatkan pelajaran, yang ada hati yang dongkol dan tidak bersyukur kepada ALlah. nauzu billah
Tanamkanlah dalam hati untuk selalu berbaik sangka kepada Allah, karena seluruh ketentuannya pastilah dengan sebuah hikmah.
Selengkapnya...
Rabu, 02 Juni 2010
Berbaik Sangka Kepada Allah
Jumat, 28 Mei 2010
Belajar dari Keledai
Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh kedalam sumur. Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam, sementara sipetani memikirkan apa yang harus dilakuaknnya. Akhirnya, ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur itu perlu ditimbun(ditutup karena berbahaya), jadi tidak berguna untuk menolong si keledai. Ia mengajak tetangga – tetangganyauntuk datang membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah kedalam sumur. Pada mulanya ,ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian.tetapi kemudian,semua orang takjub, karena si keledai menjadi diam. setelah beberapa sekop tanah dituangkan kedalam sumur, sipetani melihat kedalam sumur dan tercengang atas apa yang dilihatnya. Walaupun punggungnya yang terus ditimpa oleh bersekop – sekop tanah dan kotoran, sikeledai melakukan sesuatu yang menabjubka. ia menguncang – guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun kebawah,lalu menaiki tanah itu. sementara tetangga -tetangga si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu. si keledai terus menguncangkan badannya dan melangkah naik. segera saja,semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur dan melarikan diri.
MORAL
Kehidupan terus saja menuangkan segala macam tanah dan kotoran kepadamu. cara untuk keluar dari sumur(kesedihan , masalah , beban pikiran) adalah dengan mengguncangkan hal – hal tersebut sebagai pijakan. setiap masalah dalam hidup kita merupakan batu pijakan untuk melangkah. kita dapat keluar dari sumur yang terdalam dengan terus berjuang. jangan pernah menyerah!
sumber : anonymous
http://ciptoadhisetiawan.blogspot.com/2008/11/belajar-dari-keledai.html
Selengkapnya...
Menulis di atas Pasir
Jalan hidup penuh dengan benturan-benturan, namun terkadang bermandikan kebahagiaan. Hati kadang tersakiti, di lain waktu hati kadang berbunga karena sebuah kebaikan
Menulis diatas pasir.
Marilah kita maknai hidup ini dengan baik, marilah menulis di atas pasir untuk kesakitan-kesakitan yang pernah kita alami. Lupakanlah itu semua, lupakan. Ibarat tulisan kita di atas pasir yang takkan lama hilang dihempas angin dan tak berbekas.
Untuk sebuah kebaikan yang datang, marilah kita menulis di atas batu. Ukirlah kebaikan yang kita terima di dalam hati kita. Tulislah di atas batu, sehingga kebaikan itu indah tak terperi dan takkan hilang di hati kita.
Selengkapnya...